15 Orang Anggota Khilafatul Muslimin di Tungkal Jaya Nyatakan Kembali Kepangkuan NKRI

MUBA,JEMBATANRAKYAT.ID – Beberapa orang yang mengatasnamakan Kelompok Organisasi Keagamaan bernama Khilafatul Muslimin akhirnya sepakat kembali kepada Pangkuan Ibu Pertiwi, hal ini terjadi di kecamatan Tungkal Jaya, kabupaten Musi Banyuasin.

Dengan Jumlah 15 Orang, mereka sepakat membacakan dan menyakini bahwa Pancasila dan UUD 1945 adalah arah ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bacaan Lainnya

Deklarasi yang dilaksanakan tersebut dibacakan dihadapan Camat Tungkal Jaya Dr Sugeng Riyadi SPd MM, Kapolsek Tungkal Jaya, Danramil 401-04/Bayung Lencir, Kepala Desa dan Tokoh Masyarakat.

Secara Serentak, Ke -15 Anggota Khilafatul Muslimin membacakan Deklarasi dan berpehang teguh dengan Pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar Negara dan Ideologi Bangsa.

Diketuai oleh Ustadz Rosidyn Umul Quro, dengan lantang membacakan Pernyataan sifat kami dan sikap dengan sadar dan tanpa paksaan bahwa di bubarkan atau membubarkan diri dari Khilafatul Muslimin.

“Dan menyatakan bahwa, kami tidak anti dengan negara republik indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, kami bertekad selalu tetap ikut NKRI yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945, ajaran islam sebagai keyakinan kami, kami berterimakasih kepada kecamatan Tungkal Jaya dan mendukung pihak Polri menjaga dan memelihara Kamtibmas,” dikatakannya dihadapan semua yang hadir, Selasa (28/6/2022).

Sementara itu Camat Tungkal Jaya Dr Sugeng Riyadi SPd MM menyampaikan, telah di adakan acara deklarasi anggota Khilafatul Muslimin di kecamatan Tungkal Jaya yang berjumlah 15 orang menyatakan diri kembali ke NKRI setia pada Pancasila dan UUD 1945.

“Mereka telah mencabut Plang – plang, membuat surat pernyataan diri kalau mereka sudah membubarkan diri, dalam acara deklarasi tersebut di saksikan langsung oleh TNI-Polri dan tokoh agama setempat dan masyarakat, acara berlangsung aman dan nyaman tanpa ada unsur paksaan,” ungkap Sugeng Riyadi.

Adapun Nama – nama yang melaksanakan Deklarasi diantaranya, Kabul sediono kemasulan Desa Peninggalan, Toni Abdulah, Rohadi, Andi Wijaya, Mistar, Ustadz Homsin, Ahmad Basri, Romadoni, Sunaryo, Eling Waluyadi, Anggi Bayu Saputra, Siswanto, Waras Santoso, dan Thamrin. (RS1)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *