MUBA,JR.ID – Guna menggali di provinsi orang, Ratusan Kepala Desa di beberapa kabupaten Musi Banyuasin melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (29/8/2023).
Adapun beberapa kecamatan yang mengikuti Bimtek hari pertama adalah Kecamatan Lawang Wetan, Batang Hari Leko, Keluang, Babat Supat dan Sanga Desa.
Diketahui, dasar dari adanya Bimtek tersebut adalah terdapat 2 desa yang sudah berhasil dalam mengembangkan inovasinya baik di dalam Ketahanan Pangan dan Hewani maupun Pariwisata yaitu desa Kembang Kuning, Kabupaten Lombok Timur dan Desa Mekar Sari, Kabupaten Lombok Barat.
Salah satu Peserta Bimtek yaitu Desa Bumi Ayu, Kecamatan Lawang Wetan yang dikomandoi langsung oleh Kepala Desa Amrullah Mahmud didampingi oleh Ketua TP-PKK, Sekdes, dan beberapa Perangkat lainya.
Menurut Amrullah, ini adalah salah satu upaya bagis dari pihak Dinas PMD agar meningkatkan Kapasitas Desa untuk mengambil Ilmu yang dapat diterapkan di desa kami Khususnya.
“Apalagi diketahui, kedua desa yang saat ini jadi percontohan Bimtek adalah dua desa yang Notabennya Berprestasi pada Tingkat Internasional dan tingkat Nasional,” kata Amrullah.
Lebih lanjut, kami khususnya Kepala Desa membutuhkan Progres dan Proses yang penyerapan Pengetahuan agar dapat menerapkan apa yang kami dapatkan untuk mencocokan dengan Situasi Desa kami saat ini,” ucap Amrullah.
Diketahui, Desa Kembang Kuning Diresmikan Sebagai Salah Satu Desa Wisata di Wilayah Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat Oleh Ibu Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah Pada Tangggal 21 September 2019 yang ditandai dengan Penandatanganan Prasasti Sebagai Salah Satu Desa Wisata yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Desa Wisata Kembang Kuning terletak dibawah kaki Gunung Rinjani dengan curah hujan 3000mm, suhu rata-rata 25ÂșC dan tinggi 600/800 mdpl. Sehingga mejadi tempat yang subur, mempunyai panorama alam yang indah, udara yang sejuk sehingga bisa menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Kembang Kuning mampu meraih berbagai prestasi dikancah Kabupaten, Provinsi maupun Nasional diantaranya :
1. Juara 1 Nasional Desa Wisata Kategori Berkembang pada tahun 2019.
2. Juara 1 Lomba Kampung Sehat tingkat Kabupaten Lombok Timur dan Provinsi NTB pada tahun 2020
3. Penganugrahan Certificate CHSE (Cleanlines Healthy Safety Environment).
Desa Wisata Mekarsari terletak diujung barat kecamatan Narmada diman Desa Wisata Mekarsari berbatasan langsung dengan Kelurahan Kertais kota mataram dengan luas wilayah 97 Ha. Desa Mekarsari memiliki potensi sumberdaya alam yang alami dan masih sejuk, segar, serta disisi lain masyarakat Mekarsari berprofesi sebagai petani dan peternak.
Salah Inovasi yang dikembangkan oleh Pemerintah Desa Mekarsari adalah Desa Wisata (Dewi). Pengembangan Desa Wisata ini sudah tertuang menjadi salah satu program unggulan dalam RPJMDes Desa Mekarsari 2019 – 2025.
Saat ini Desa Mekarsari Merupakan Salah Satu dari 60 desa yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat menjadi Desa Wisata, salah satu dari 99 desa yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan merupakan salah satu dari 11 desa yang ditetapkan menjadi Destinasi Super Prioritas (DSP) Mandalika oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Three (3) Sunnah adalah sebuah konsep yang dilakukan Pemerintah desa Mekarsari dalam mengembangkan Wisata di Desa Mekarsari. Ada tiga fokus pengembangan wisata dalam konsep Three Sunnah, yaitu :
Berenang, Memanah, dan Berkuda. Karena wilayah desa Mekarsari di dominasi oleh lahan pertanian maka pengembangan konsep ini dipadukan dengan pengembangan wisata Agro Pertanian.
Saat ini, Desa Wisata Mekarsari menjadi salah satu tujuan wisata bagi masyarakat Lombok Barat dan sekitarnya. Taman Wisata Desa Mekarsari mulai dibuka pada pertengahan Tahun 2020 ini selalu ramai dikunjungi wisatawan. Taman seluas 65 are yang dikelola oleh BUMDes ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para pengunjung, Fasilitas yang sudah tersedia :
Kolam yang luas dengan air yang bersih;
Spot selfie yang menarik dengan pemandangan hamparan sawah yang masih alami, Area Panahan yang representatif, Parkir yang Luas, Musholla, Toilet, Area Kuliner dan lainnya.
Disamping itu juga, yang membuat taman Desa Mekarsari ini selalu ramai dikunjungi karena masuk taman tidak dipungut biaya (free), hanya saat menggunakan fasilitas kolam renang baru dikenakan tarif Rp.5000 dan area panahan sebesar Rp.10.000. sehingga ribuan pengunjung selalu datang dalam seminggu.
Pengembangan desa wisata membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat, disamping itu yang lebih utama adalah pemberdayaan bagi masyarakat dengan berkembangnya UMKM dan pelaku ekonomi kreatif yang ada di Desa Mekarsari. Ke Depan, Pemerintah Desa Mekarsari akan terus mengembangkan wisata desa dengan Roadmap yang sudah adam, selai itu Pemerintah Desa juga menjalin kerjasama dengan pihak ketiga, antara lain Kerjasama dengan Universitas Al-Azhar Mataram dan Asosiasi Pelaku Wisata Indonesia (ASPPI). (*)