Dinkes Muba Serahkan Sertifikat Eliminasi Malaria ke Pj Bupati Apriyadi

MUBA,JEMBATANRAKYAT.ID – Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) secara tegas dan lugas dinyatakan Kementerian Kesehatan menjadi daerah yang bukan wilayah endemis Malaria.

Hal ini dipertegas dengan peraihan Sertifikat Eliminasi Malaria yang diserahkan secara langsung oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia (RI) Budi Gunadi Sadikin pada puncak Peringatan Hari Malaria di Mandalika Lombok, Selasa (31/05/2022) lalu.

Bacaan Lainnya

“Ya, jadi hari ini secara langsung Dinas Kesehatan Muba menyerahkan sertifikat eliminasi Malaria yang diperoleh dari Menteri Kesehatan,” ungkap Pj Bupati Muba, Drs Apriyadi Msi, Jumat (3/6/2022).

Kandidat Doktor Universitas Sriwijaya ini menerangkan, ini menjadi nilai plus dari Kabupaten Muba dengan peraihan sertifikat tersebut.

“Tentu ini tidak bisa dipisahkan dengan kegetolan masyarakat, perangkat desa dan RT serta Dinkes Muba yang gencar menjaga kebersihan agar terhindar dari endemik Malaria,” terangnya.

Apriyadi juga mengatakan, bahwasanya Kabupaten Muba
memiliki kondisi geografis. Daerah Muba dapat disimpulkan merupakan daerah rawa-rawa, sungai besar dan sungai kecil, wilayah Muba juga terdapat danau-danau kecil dan lebak-lebak.

“Untuk itu, saya atas nama pemerintah Kabupaten Muba mengucapkan selamat dan apresiasi setinggi-tingginya. Saya tahu ini bukan hal yang mudah. Dengan didapatkannya Sertifikat Eliminasi Malaria dari Pemerintah Pusat, bukan berarti upaya penanggulangan kasus malaria tidak diperhatikan lagi, namun justru predikat ini akan semakin meningkatkan sinergi, kerjasama semua pihak untuk mempertahankan predikat ini sebagai Kabupaten bebas malaria,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Muba dr Azmi Dariusmansyah MARS mengatakan selain kebanggaan dengan mendapatkan sertifikat tersebut merupakan nilai tambah dan memberikan keyakinan kepada masyarakat di luar untuk berinvestasi dikarenakan daerah Musi Banyuasin bukan daerah endemis malaria.

“Terima kasih kepada seluruh yang sudah membantu mulai dari RT, Kades, dan Kades serta petugas kesehatan baik di desa maupun di puskesmas yang bersama-sama dalam melakukan survei komunitas,” imbuhnya.

“Harapan kita bisa mempertahankan wilayah kita dengan tetap menjaga lingkungan dan kebiasaan hidup sehat,” tandasnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *