Polisi Halangi Awak Media Saat Liput Kasus Kematian AIPDA Paimbonan

MUSIRAWAS,JR.ID –  Misteri kematian Kanit Paminal Polres Musi Rawas (Mura), AIPDA Paimbonan masih menjadi perhatian bagi sejumlah awak media di wilayah Kabupaten Musi Rawas.

Pasalnya, sejauh ini belum ada kejelasan terkait dengan penyebab maupun kronologis dari kematian AIPDA Paimbonan tersebut, yang ditemukan tewas pada Kamis (15/6/2023) di Bundaran Heliped Agropolitan Center Muara Beliti.

Bacaan Lainnya

Hingga akhirnya, pada Sabtu (17/6/2023) pagi, sejumlah awak media masih berusaha mencari informasi misteri kematian AIPDA Paimbonan.

Sejumlah awak media kembali mencari jejak informasi di TKP di temukannya AIPDA Paimbonan.

Saat menunggu di sekitar TKP, tak lama kemudian atau tepatnya sekitar pukul 10.40 Wib, ada 3 unit mobil yang diduga milik petugas kepolisian mendekati TKP.

Saat itu, awak media mencoba mengejarnya dengan harapan mendapat informasi yang jelas, serta mengabadikan momen tersebut dengan merekam melalui kamera handphone.

Alih-alih mendapat informasi, awak media justru mendapat perlakuan intimidasi dari 2 anggota kepolisian yang mengaku dari Polda Sumsel.

Kemudian, saat jurnalis Perjuangankita.com, Rona Almada dan Jurnalterkini.id, Alam mendekati lokasi. Datang 2 anggota polisi dengan menggunakan pakaian preman menghampiri jurnalis tersebut.

Petugas tersebut juga sempat menanyakan identitas wartawan tersebut, dan apakah tergabung dengan wartawan Polres.

“Wartawan ya,” kata petugas tersebut.

“Iya pak,” jawab Rona.

Kemudian petugas tersebut juga meminta kepada wartawan untuk tidak memfoto kegiatan yang dilakukan petugas di TKP tersebut.

“Wartawan polres jugo kan, jadi cak ini Bae, ini tim dari Polda, nah gek wong sudah ini” tambah petugas tersebut.

Setelah itu, 1 petugas lainnya yang juga mengenakan pakaian preman memberikan meminta kepada wartawan untuk menghapus video yang telah direkam.

“Apus dulu video itu,” ucap petugas yang seraya melihat wartawan menghapus video di handphonenya.

Tak sebatas itu, petugas tersebut juga sempat meminta handphon wartawan untuk memastikan, bahwa video tersebut telah terhapus.

“Kalau terekam, kamu itulah berarti,” ucapnya, yang kemudian meninggal wartawan.

Setelah itu, tak lama kemudian sekitar 3 menit, petugas tersebut meninggalkan lokasi TKP penemuan AIPDA Paimbonan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *