JEMBATANRAKYAT.ID, PALEMBANG — Ketua Dewan Pembina Forum Pemuda Palembang Madani (FPPM), Charma Afrianto SE menginisiasi serta memfasilitasi kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Terpumpun.
Kegiatan tersebut bertema ‘Merawat Cagar Budaya Mengelola Peradaban di Kota Tua’, bertempat di Jalan Kolonel Atmo No. 16, Hotel Ayola Sentosa Palembang, Senin (6/3/2023) pagi.
Ketua Dewan Pembina FPPM, Charma Afrianto SE mengatakan, pihaknya melatar belakangi adanya diskusi ini adalah terkait dilematik yang ada beberapa bulan lalu. Beberapa tempat yang dianggap sebagai objek cagar budaya, seperti balai pertemuan, dan Makam – makam Sultan betul-betul terbengkalai. Jadi tidak ada keseriusan dari pihak Pemkot untuk merawat.
“Jangankan mempromosikan Palembang Darussalam, merawatnya saja tidak ada niat,” ujar Ketua Dewan Pembina FPPM, Charma Afrianto SE saat diwawancarai awak media.
Dikatakannya, bahwa atas dasar itulah para seniman, budayawan yang didukung oleh Sultan SMB IV serta di bantu FPPM berinisiatif mengadakan FGD tersebut.
“Jika kita merawat Cagar budaya sama saja kita menjaga peradaban bangsa. Kalau peradaban bangsa saja tidak dijaga, artinya sebagai masyarakat kota Palembang ini sama saja dengan masyarakat yang tidak beradab. Kita tidak menghargai leluhur kita yang sudah berjuang,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pihaknya terpanggil untuk terus merawat serta melestarikan Cagar budaya di Kota Palembang.
“Kami menggugah semua stakeholder termasuk Eksekutif dan Legislatif untuk mulai hari ini menganggarkan. Kita rindu kejayaan Palembang Darussalam dan kami ingin ada wisata religi di Kota Palembang ini,” ungkapnya.
Dirinya menyebut, bagaimana bisa di lakukan kalau makam-makam di Palembang ini saja tidak dijaga. Untuk itu pihaknya juga mendapatkan dukungan dari SMB IV Fauwas Diradja untuk terus mengadakan diskusi-diskusi serta merawat makam-makam kesultanan Darusallam.
“Kami harapkan dukungan semua pihak. Tapi, tanpa didukung siapapun kami akan terus maju bersama FPPM merawat serta melestarikan budaya di Kota Palembang,” terangnya.
Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk membantu merawat makam-makam yang mempunyai stori dan juga jangan kencing sembarangan.
“Hari ini kami membuat WC khusus untuk para zuriat penziarah. Jadi mari kita jaga bersama. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan menjaga peradaban ini,” tutupnya.
Sementara itu, SMB IV Palembang Fauwas Diradja mengatakan, bahwa kegiatan tersebut sangat bagus, karna dengan FPPM ini yang juga turut merawat serta memperhatikan cagar budaya.
“Ini menunjukan bahwa kita memiliki jati diri yang sangat tinggi dan kuat. Kalau bukan kita yang menjaga peradaban ini siapa lagi yang akan melestarikan nya,” tukasnya. (David)