MUBA,JEMBATANRAKYAT.ID – Terkait adanya issue yang beredar di Media sosial yang diunggah dan beredar di salah satu akun Facebook. Isu yang beredar mengatakan, desa Terusan kecamatan Sanga desa menjadi tempat berkumpulnya kupu-kupu malam dan adanya kegiatan berkumpul yang berpotensi meresahkan masyarakat dan menggangu Kamtibmas, cukup menyita perhatian publik di seputaran kabupaten Musi Banyuasin.
Dan isu ini juga begitu mendapat perhatian dan respon dari unsur Forkopimcam kecamatan Sanga desa bersama Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Erdian Syahri SSos MSi langsung menurunkan tim yang di pimpin oleh Depy Nopriyanti SH MSi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Selaku Penyidik Kasus Tertentu dari Pol PP Muba.
Tim Sat Pol PP Muba yang turun langsung berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan Sanga Desa dan Mapolsek Sanga Desa Guna meninjau langsung serta kroscek kebenaran akan Isu tersebut.
Kedatangan Tim disambut langsung oleh Hendri SPd Kepala Desa Terusan dan menuju lokasi yang di isukan dan diduga sebagai tempat berkumpulnya para kupu-kupu malam tersebut.
Dalam kesempatan tersebut Hendri SPd selaku Kepala Desa menyampaikan klarifikasinya. Hendri selaku kades Terusan, mengatakan. Bahwasanya issue itu tidak benar alias hoax, dan Hendri juga menyampaikan keberatannya akan perihal tersebut karena itu cukup merugikan kami masyarakat Desa Terusan.
” Memang rumah makan itu yang menjadi objek di dalam video itu merupakan tempat transit masyarakat Desa Ulak embacang dan Macang sakti, yang mana itu tempat berlabuhnya transportasi Air alias sekoci masyarakat. Karena akses jalan menuju kedua Desa tersebut saat ini tidak bisa di lewati via darat, jadi sekali lagi saya tegaskan bahwa semua itu tidak benar,” ujar Hendri.
Hal senada juga diungkapkan oleh Depy Nopriyanti SH MSi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Selaku Penyidik Kasus Tertentu dari Pol PP Muba. Dirinya selaku ketua Tim, berharap kepada masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan Media sosial.
” Kami menghimbau agar masyarakat bisa dengan bijak dalam menggunakan Media sosial,sebab media sosial ini cepat sekali menyebarnya.Kalau beredar isu negatif beginikan. Yang rugi warga desanya. Kades dan Camatnya juga ikut repot dan tidak enak. Bahkan Satu kecamatan kena dampak dan repotnya. Jadi kami berharap agar masyarakat lebih hati-hati dan bijaksana dalam menyikapi media sosial,” katanya.
Ditempat yang sama Nuruddin sebagai pemilik rumah makan menjelaskan, Kalau ditempat itu memang selalu ramai karena tempat transit dua warga Desa bahkan menjadi tempat parkir mobil yang di titipkan disini dan terkait video banyak orang berkumpul di malam takbiran itu saya kurang mengetahui sebab waktu itu rumah dalam keadaan kosong karena saya sedang tidak di rumah.
” Saya sangat menyayangkan kenapa bisa terjadi kegaduhan seperti ini,dan saya merasa sangat dirugikan Alhamdulillah dengan adanya Tim dari Sat pol PP Muba dan pemerintah kecamatan Sanga Desa juga Kepala Desa Semoga semua dapat di luruskan,” harap Nuruddin.
Hendrik SH MSi Camat Sanga desa melalui Kasi Trantib Kecamatan Ahmad Yani SIP menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar dapat sama sama menjaga kondusifitas di tengah-tengah masyarakat.
” Saya berharap agar masyarakat dapat lebih bijaksana dalam bersosial media jangan sampai hal yang belum jelas kebenarannya justru menjadi kegaduhan dan berpotensi memecah belah kerukunan dan tatanan sosial masyarakat,” ungkapnya. (Ril)