MUBA,JEMBATANRAKYAT.ID – Ditahun 2022, Beban Pembayaran dan Perawatan Internet Desa di kabupaten Musi Banyuasin meningkat Signifikan, yang sebelumnya hanya Rp. 36 Juta Rupiah, kini meningkat menjadi Rp. 42 Juta dalam kapasitas satu tahunnya.
Hal ini menyebabkan beban desa yang kian bertambah, sementara Anggaran untuk tiap desa terpaksa harus di lakukan pemotongan sebesar 15 Persen, sesuai dengan Instruksi Plt Bupati Muba dalam mengatasi Defisit Anggaran.
Project untuk internet desa ini sendiri dalam kurun beberapa tahun terakhir di isi oleh Perusahaan Luar Daerah yaitu PT ISN (Infomedia Solusi Net) yang berasal dari Provinsi Sumatera Utara yaitu Medan.
Beberapa warga di kecamatan Babat Toman menilai Pemasangan internet desa ini terkesan Mubazir dan diduga hanya mencakupi kepentingan beberapa Oknum saja.
Menurut Andria (40) warga desa Kasmaran, kecamatan Babat Toman mengucapkan, ini terkesan Mubazir saja, sementara desa kami masih susah sinyal, jangankan Internet, untuk menelpon pun kadang terkendala.
” Kami mempertanyakan untuk apa dan fungsinya apa internet desa ini, yang kami tahu anggaran untuk satu tahunnya lebih kurang 42 juta rupiah itu,” cetusnya saat dimintai keterangan, Kamis (21/4/2022).
Berdasarkan informasi, didalam Anggaran internet desa sebesar Rp. 42 juta tersebut belum termasuk dengan biaya perawatan sebesar Rp. 15 juta. Adapun perincian Anggaran yang dikeluarkan desa sebesar Rp. 42 juta ini antara lain untuk kepentingan dalam 1 bulan sebesar Rp. 3,5 juta dikalikan 12 bulan dalam satu tahun.
Sementara itu Pimpinan PT ISN (Infomedia Solusi Net) melalu Staf bernama Rido saat dihubungi awak media mengatakan, nanti saya teruskan ke pimpinan dulu ya pak,” ujarnya melalu pesan Whatapps.
Informasi yang dihimpun, di tahun 2022 ini juga sistem yang di gunakan oleh pihak terkait dikeluhkan oleh beberapa Kepala Desa di Musi Banyuasin, dimana sistem harus menggunakan sistem CMS, sehingga dinilai merumitkan desa. (