MUBA,JR.ID – Beberapa Bulan lagi menuju Pilkada Tahun 2024, sejumlah Media Sosial diramaikan adanya Sejumlah Akun yang mengungkit keburukan Bacalon dan terkesan ditunggangi oleh kepentingan Politik.
Ini memantik sejumlah pendapat, adanya ketidakpercayaan diri dari Bakal Calon Kepala Daerah untuk menghadapi Kontestasi Pilkada yang akan dimulai November 2024 mendatang.
Beberapa pendapat lain juga menyebutkan, Isu Demonstrasi dan mengangkat salah satu kesalahan Bacalon lain adalah sebuah Sikap yang bukan mencerminkan Kedewasaan Politik dari seseorang yang ingin menjadi Pemimpin.
Menurut Deputy K MAKI Sumsel Ir Feri Kurniawan bahwa hal itu bukti ketidakpercayaan diri dari salah satu oknum Bakal Calon Bupati yang terindikasi secara tidak langsung mengakui kelebihan Bacalon lainnya.
“Kita harus Fair, Bertarung lah secara Sehat. Karena itu sikap seorang Pemimpin yang diharapkan, jangan sampai kita menyerang dan menyudutkan keburukan dari Calon lain,” kata Feri, Selasa (28/5/2024).
Sikap tersebut juga terkesan adanya ketakutan akan kelebihan Bacalon yang lainnya. Kita juga dapat memprediksi secara kasap mata, bahwa beberapa isu yang terlihat di Media Sosial ada bukti Permainan yang tidak sehat.
“Memainkan Isu yang hanya itu saja adalah salah satu bukti ketakutan akan adanya kekalahan. Kontestasi Pilkada ini harusnya menjadi ajang sehat untuk memperlihatkan karakter kepemimpinan. Bagaimana mau menjadi seorang Pemimpin jika hanya bisa melihat dan mengendalikan kesalahan orang lain,” cetusnya.
Kalau kita amati, situasi Politik dengan menyerang Pribadi Bakal Calon lain ini dipakai saat Pilpres beberapa waktu lalu. Dikala itu Paslon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi salah satu Paslon yang kerap kali diserang akan karakter dan kesalahannya.
“Akan tetapi, Masyarakat sudah cerdas tidak selalu percaya akan Isu yang dipermainkan beberapa akun Media Sosial yang terkesan memang sengaja digerakkan untuk memainkan isu Negatif Paslon Kepala Daerah. Mari kita tumbuhkan Politik Santun jangan sampai menodai Etika Politik yang selama ini Aman dan Kondusif. Edukasi yang baik dan Positif ke Masyarakat, itu baru Pemimpin yang diharapkan,” tukasnya. (*)