MUBA,JR.ID – Pilkada Serentak 2024 memang masih 46 hari lagi, Namun Atmosfer panas Pilkada Mulai terjadi di seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota di indonesia. Suasana panas Pilkada 2024 terjadi pula di Kabupaten Musi Banyuasin mewarnai pertarungan Dua Paslon Kepala Daerah Muba.
Hawa panas Pilkada Muba 2024 tersebut diwarnai dengan saling cecar dan saling mencari kesalahan antara masing-masing Paslon Kepala Daerah yang maju pada kontestasi Pilkada Muba. Hal tersebut membuka potensi besar banyaknya pelanggaran Pilkada yang akan terjadi menuju Pilkada 2024 pada 27 November nanti.
Menanggapi persoalan tersebut, Ketua IWO Muba Riyansyah Putra SH CMSP sangat menyayangkan situasi Pilkada 2024 di Musi Banyuasin saat ini.berdasarkan pantauan yang dilakukan perang dingin dan adu blunder terjadi antara kedua Paslon Kepala Daerah Muba.
“Kita lihat saat ini situasi Pilkada 2024 Muba sudah mulai tidak kondusif lagi.bukannya adu gagasan dan adu program, masing-masing Paslon Kepala Daerah Muba seperti sedang bertarung dengan saling mencari kesalahan. Situasi semacam ini dapat menimbulkan konflik pada Pilkada Muba 2024,” ujar Riyan, Sabtu (12/10/2024).
Menurut Riyan, Pilkada Serentak 2024 ini lebih tegang, para Paslon Kepala Daerah di Muba yang membuat Pilkada Muba seperti ajang adu kekuatan ini menunjukan bagaimana panas dan tegangnya perhelatan Pilkada di Kabupaten Musi Banyuasin.
“Perang dingin yang terjadi di Pilkada Muba 2024 membuat perhelatan Pilkada semakin Panas.gejolak-gejolak dari dua kelompok pendukung masing-masing Paslon Kepala Daerah Muba perlahan lahan semakin panas juga.terlihat jelas bagaimana pendukung kedua Paslon mulai mengomentari kesalahan-kesalahan yang dilakukan para Paslon saat kampanye,” ungkapnya.
Dirinya menjelaskan, Potensi akan terjadinya pelanggaran Pilkada semakin besar akibat dari buntut ketegangan pertarungan kedua Paslon Kepala Daerah Muba.
“Ramainya media sosial yang mulai menggemborkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan kedua Paslon Kepala Daerah Muba ini akan memperkeruh suasana Pilkada dan dapat memicu terjadinya pelanggaran Pilkada yang semakin tak terbendung,” kata Riyan.
Ketua IWO Muba tersebut menyarankan agar penyelenggara pemilu dan beberapa pihak dapat mereda dan mendinginkan suasana Pilkada Muba agar situasi Pilkada dapat berjalan dengan kondusif menuju tahapan pemungutan suara pada 27 November 2024.
“Salah satu langkah untuk mencegah konflik akibat dari tegangnya Pilkada Muba adalah munculnya langkah dan gebrakan dari beberapa pihak termasuk penyelenggara pemilu untuk mendinginkan suasana panas Pilkada Muba sehingga proses Pilkada berjalan dengan kondusif dan aman,” pungkasnya. (*)