PALEMBANG, JR.ID — Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Palembang menjadi saksi penyelenggaraan Festival Healing Indonesia dengan metode SEFT. Sebuah acara inovatif yang bertujuan untuk memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia.
Acara ini merupakan kolaborasi antara Logos Institute dan pihak Rumah Tahanan Negara Palembang untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di kalangan tahanan dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), bertempat di Masjid At-Taubah Rutan Kelas I Palembang, Sumatera Selatan, pada Selasa (06/08/2024).
Kepala Rutan (Karutan) Kelas I Palembang, David Rosehan didampingi Kasi Yanta Rutan Kelas I Palembang, Fitri Yadi mengatakan bahwa kegiatan ini berfokus pada penerapan metode Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT), yang telah terbukti efektif dalam membantu individu mengatasi trauma dan beban emosional.
“Alhamdulillah, festival ini berhasil mencapai 131 tahanan dan WBP yang berada di Rutan Kelas I Palembang. Ini menunjukkan komitmen kuat dalam memberikan akses dan solusi praktis untuk menjaga kesehatan mental mereka,” ujar Karutan David Rosehan, saat diwawancarai sejumlah awak media.
Dikatakan Karutan, bahwa festival ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental tetapi juga untuk mengurangi stigma yang sering terkait dengan masalah kesehatan mental di dalam lingkungan tahanan.
“Dengan mengadopsi Metode SEFT, acara ini juga menawarkan sesi instant healing yang mampu membantu tahanan dan WBP melepaskan diri dari beban emosional dan trauma yang mereka hadapi,” ucapnya.
Menurut Karutan, bahwa konsep Festival Healing Indonesia dengan Metode SEFT di Rumah Tahanan Negara Kelas I Palembang adalah sebagai upaya untuk memberikan solusi praktis kepada peserta.
“Metode SEFT ini dipilih karena efektivitasnya dalam memfasilitasi proses pemulihan emosional dan mental,” ungkapnya.
Tujuan kegiatan ini diantaranya, untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental. Melalui edukasi dan sesi healing, peserta dibekali dengan pengetahuan untuk mengelola stres, kecemasan, serta beban emosional.
Kedua, memberikan solusi praktis dengan Metode SEFT. Untuk menyediakan sesi instant healing yang fokus pada pembebasan dari beban emosional dan trauma.
Ketiga, untuk membantu berbagai kelompok masyarakat. Guna menjangkau tahanan dan WBP di Rutan Kelas I Palembang untuk memberikan mereka akses ke sesi healing yang dapat meningkatkan kesehatan mental mereka.
Karutan menyebut, dengan melibatkan 131 tahanan dan WBP, festival ini memberikan manfaat yang signifikan seperti meningkatkan pemahaman akan pentingnya kesehatan mental, memberikan keterampilan praktis untuk mengelola stres dan kecemasan, serta membantu individu mengatasi hambatan emosional yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.
Selain itu, Karutan David menuturkan , kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan dorongan moral dan mendukung pengembangan pribadi yang lebih baik bagi para peserta.
Karutan menambahkan, bahwa Festival Healing Indonesia dengan Metode SEFT di Rumah Tahanan Negara Kelas I Palembang ini adalah bukti nyata komitmen untuk meningkatkan kesehatan mental di lingkungan tahanan.
“Dengan menyediakan akses dan solusi praktis, acara ini tidak hanya memberikan pengalaman yang bermanfaat tetapi juga memperkuat upaya rehabilitasi sosial dan psikologis bagi tahanan dan WBP. Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi bagi upaya serupa di masa depan, untuk memperluas jangkauan dan mendukung kesehatan mental yang lebih baik bagi semua,” tandasnya.
Tutut hadir narasumber Bunda Suyatmi dan para sefter palembang serta Bpk Aryadu Ali Usman (Founder Sahabat Juang Indonesia), Kasubsi Bantuan Hukum dan Penyuluhan, Azwar Ramadhan dan didampingi jajaran Staff Bantuan Hukum dan Penyuluhan Rutan Kelas I Palembang.