PALEMBANG,JR.ID – Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru, SH., MM mengatakan akan mendukung penuh Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Wartawan Online (IWO) Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi penyelenggara Musyawarah Besar (Mubes) II IWO 2023 di Kota Palembang.
Hal tersebut disampaikan orang nomor satu ke – 16 di Sumsel itu saat menerima audensi Ketua Umum IWO Jodhi Yudono dan Ketua IWO Sumsel Efran pasca pelantikan PW IWO Sumsel masa bhakti 2022 – 2027 di Graha Bina Praja Pemerintah Provinsi Sumsel, Selasa (04/07/23).
Pria yang akrab disapa HD tersebut memastikan negara harus bertanggung jawab kepada setiap warga negaranya termasuk masyarakat pers dalam mewujudkan peradaban dan kemanusiaan.
“Untuk mewakili negara kami pemerintah provinsi selalu mendukung penuh setiap kegiatan organisasi pers yang ada di Sumatera Selatan termasuk IWO Sumsel,” kata HD kepada dua petinggi IWO tersebut.
Menurut HD, IWO menjadi salah satu organisasi pers di Indonesia yang konsisten dalam menjaga keberlangsungan peradaban pers. Untuk itu, HD memastikan pihaknya akan membantu menyukseskan Mubes II IWO 2023 di Palembang.
“Nanti sampaikan saja surat resmi dari IWO kepada kami,” ujar HD.
HD menyampaikan, kota Palembang merupakan salah satu kota yang sering menggelar event berskala nasional, jadi untuk fasilitas penginapan Palembang siap untuk menampung seluruh peserta Mubes IWO dari seluruh Indonesia.
HD menawarkan Palembang Sport Center dan Asrama Haji sabagai fasiltas tempat penyelenggaraan Mubes IWO.
Disisih lain, HD menyebut wartawan dan insan pers itu bukanlah bekerja, melainkan berkarya. Sebab, karya jurnalistik mengandung pesan moral dan nilai-nilai tertentu yang ingin dicapai.
“Jurnalis adalah profesi terhormat, dan hanya wartawan yang bisa menjaga profesi sendiri. Praktik-praktik jurnalistik yang sudah baik diteruskan, tetapi yang kurang tolong diperbaiki. Pers yang berkualitas itu penting karena membawa kemaslahatan untuk kita semua,” terang HD.
HD menilai, tantangan paling besar bagi seorang jurnalis adalah ketika melihat fakta bahwa masyarakat sudah mampu menyampaikan informasi dengan bebas. Timbullah pertanyaan, apakah media masih dibutuhkan? Jawabannya tentu masih. Namun yang jadi pertanyaan lanjutan adalah, media dan informasi seperti apa yang dibutuhkan publik?.
“Kalau hanya mengejar kecepatan, jelas media kalah karena saat ini, semua orang bisa menjadi pewarta dan berlomba dengan kecepatan. Kebohongan dan kebenaran di media sosial pun campur aduk dan membuat semua kebingungan. Media (arus utama) menjadi penting. Ketika ada gegar informasi di media sosial, akan ada kecenderungan publik mencari sumber informasi yang terpercaya. Mereka akan kembali ke media arus utama,” pungkas HD.
Menurut HD, berita itu tidak bisa bohong, namun informasi bisa. Oleh karena itu, kerja jurnalis adalah melakukan investigasi dan klarifikasi saat mereka mendapatkan informasi. Dengan sistem kerja seperti ini, pers sebagai pilar keempat demokrasi akan bisa terus terjaga kemerdekaan dan kebebasannya.
Untuk itu, HD berharap agar IWO bisa menjadi wadah bagi wartawan online yang profesional, berkualitas dan berintegritas sehingga IWO akan semakin berjaya dimasa mendatang. (*)