JEMBATANRAKYAT.DI, PALEMBANG — Puluhan massa yang tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Sriwijaya Corruption Watch (SCW) menggelar aksi unjukrasa di halaman Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Selatan (Kanwil Kemenag Sumsel), Senin (6/2/2023) pagi.
Direktur Eksekutif SCW, M Sanusi AS mengatakan, kedatangan pihaknya ke Kanwil Kemenag Sumsel ini terkait kenaikan biaya haji sangatlah tidak wajar, karna dinilai bersifat sangat mendadak dan lonjakan yang sangat tinggi serta diduga tidak menjelaskan secara terbuka terkait pemanfaatan dan pengelolaan dana haji serta manfaat oleh jamaah haji.
“Kami menilai urusan haji bukan hanya semata-mata persoalan tentang ekonomi, tetapi juga harus menyangkut hak warga bernegara dalam beribadah. Seharusnya negara hadir dengan memberikan perlindungan dan pelayanan terbaik kepada jamaah,” ujarnya.
Dikatakannya, bahwa biaya ini harus di tanggung jamaah haji dalam porsi yang sangat drastis besar dengan kenaikan biala haji yang sangat luar biasa. Hal itu sangat tidak bisa di benarkan mengingat aspek-aspek sosial dan ekonomi yang harus dipandang serta dipikirkan persoalan tersebut.
“Melalui Kanwil Kemenag Sumsel. Kami meminta kepada Kakanwil Kemenag Sumsel untuk segera menolak usulan Kemenag RI yang ingin menaikan biaya haji, dari Rp. 39 juta rupiah, kemudian di tahun 2023 naik sebesar Rp. 69 juta rupiah,” terangnya.
Ia mengatakan, bahwa pihaknya niali tersebut tidaklah wajar serta diduga juga tidak menjelaskan secara terbuka terkait pemanfaatan dan pengelolaan dana haji tersebut.
“Kenaikan biaya haji tersebut lebih dari 73 persen, karna merujuk pada UU No.8 Tahun 2019 tentang penyelenggaraan ibadah haji dan Umrah,” tutupnya. (DJ)