MUBA,JEMBATANRAKYAT.ID – Konvoi angkutan batubara dirasa mulai meresahkan warga. Lalu lalang angkutan Batubara melintasi jalan Kabupaten Musi Banyuasin tepatnya dari Simpang Beruge Kacamatan Babat Toman menuju Desa Macang Sakti Kacamatan Sanga Desa penuh debu.
Dampak aktivitas angkutan tersebut membuat warga sepanjang Simpang Beruge terutama diseputaran Pal 2 merasa resah dan terganggu, dimana debu dari kendaraan sangat tebal masuk ke rumah-rumah warga.
Ketua Umum Lembaga Pengawasan Pembangunan Reformasi Independen (LSM-PPRI), Idham Zulpikri, mengaku banyak menerima keluhan warga terkait kondisi tersebut. Pihaknya menyoroti kurangnya koordinasi pihak ekspedisi angkutan batu bara dengan elemen masyarakat dan Pemerintah setempat.
Diduga Pihak ekspedisi Petra Anugerah tidak melakukan penyiraman pada badan jalan yang mereka lalui dan kendaraan yang melintas seharusnya tidak melakukan konvoi panjang dengan jarak minimal dengan durasi per 5 menit atau 3 menit untuk tiap-tiap truk.
“Untuk itu Kami meminta Kepada Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin terkhusus Dinas Perhubungan untuk menyetop aktivitas angkutan ekspedisi Petra Anugerah sebelum menimbulkan masalah lain. Jika hal ini tidak diindahkan kami bersama sama masyarakat setempat akan melakukan aksi penyetopan langsung aktivitas yang meresahkan tersebut,” kata Idham Zulpikri, Sabtu (17/9/2022).
Terkait rencana aksi tersebut , pihaknya akan melayangkan surat pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak terkait. Karna berkaca dari aktivitas perusahaan sebelumnya mereka melakukan penyiraman dan pemeliharaan jalan bukan hanya sekedar melintas saja.
“Dan lagi berdasarkan pantauan kami truk angkutan yang mereka gunakan banyak yang mengunakan plat nomor dari luar daerah bukan dalam wilayah Sumatera Selatan tentunya ini juga patut disayangkan,” pungkasnya. (*)